Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Pede di Tengah Gempuran Investasi

Kompas.com - 24/12/2011, 16:38 WIB

Oleh: Samuel Oktora

Pantai Pede di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, dengan segala pesonanya diminati banyak pemodal. Tawaran investor tak sedikit yang datang untuk mengubahnya menjadi kawasan hunian mewah. Namun, pantai ini mampu bertahan melewati perjalanan panjang menjadi obyek wisata keluarga yang merakyat.

Letaknya tak jauh dari pusat kota, yakni hanya 2 kilometer dari Labuan Bajo, ibu kota Manggarai Barat. Tiket masuk ke pantai ini juga relatif murah, Rp 1.000 per orang.

Untuk menjangkau pantai ini, bagi Anda dari luar NTT, ada sejumlah alternatif, yakni melalui Kupang dengan pesawat ke Kabupaten Sikka atau Ende, kemudian melanjutkan perjalanan darat hingga Labuan Bajo. Alternatif lain, dari Denpasar, Bali, langsung menuju Labuan Bajo.

Pantai Pede mempunyai keunikan, selain panorama yang indah dengan pasir putihnya, kita juga bisa menikmati keindahan pemandangan saat matahari terbenam. Perairan pantai ini juga sangat tenang dan bening.

Tak heran pantai ini sangat digemari karena masyarakat sekitar dapat berenang sampai puas tanpa ada ombak besar. Meski air laut pasang naik atau musim barat, perairan di Pantai Pede relatif tenang sebab pantai ini dikelilingi sejumlah pulau, seperti Pulau Bajo dan Pulau Bidadari. Kawasan Pantai Pede juga menjadi tempat yang asyik untuk memancing.

Pantai Pede dengan luas daratan 3 hektar (ha) itu ramai dikunjungi kalangan keluarga pada akhir pekan, hari Minggu atau hari libur, sedangkan di luar itu relatif sepi. ”Saya sering ke sini, selain murah, pemandangan pantai ini juga indah,” kata Ferdi Labora, Selasa (8/11/2011). Ferdi siang itu berkunjung ke Pantai Pede bersama kekasihnya, Cahca Leoni Marsa.

Menurut tokoh masyarakat di kawasan Pantai Pede, Yusuf Ondeng (78), pantai ini seiring dengan perjalanan waktu telah mengalami banyak perubahan, di antaranya jenis pepohonan yang tumbuh. ”Dulu di Pantai Pede banyak tumbuh pohon kelapa yang lebat dan banyak sarang lebah sehingga saya sering mencari madu di situ. Namun, sekarang pohon kelapa sudah jarang, yang ada hanya pohon asam,” kata Yusuf.

Yusuf juga mengungkapkan, dari cerita turun-temurun, pada masa Kesultanan Bima, wilayah Pantai Pede dihuni oleh orang dari Bonerate, Sulawesi.

Wilayah Kesultanan Bima saat itu untuk Pulau Flores mencakup wilayah Manggarai, yang pusatnya di Reo, yang kini secara administratif masuk lingkup Kabupaten Manggarai. ”Sebagai bukti dulu orang Bonarate pernah menghuni Pantai Pede, di sekitar situ sampai sekarang masih ada makam tua milik orang Bonerate,” tutur Yusuf.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Travel Update
5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

Jalan Jalan
Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Travel Update
231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

Travel Update
Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Travel Update
Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Travel Update
Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Travel Update
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

Travel Update
Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

Travel Update
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

Travel Update
5 Tempat wisata anak di Jakarta yang murah, di Bawah Rp 50.000

5 Tempat wisata anak di Jakarta yang murah, di Bawah Rp 50.000

Jalan Jalan
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Travel Update
Ada Diskon Traveloka hingga 68 Persen untuk Liburan Sekolah 2024

Ada Diskon Traveloka hingga 68 Persen untuk Liburan Sekolah 2024

Travel Update
Konser Musik di Tangerang Ricuh, Sandiaga: Jangan Sampai Citra Baik Konser Dicoreng

Konser Musik di Tangerang Ricuh, Sandiaga: Jangan Sampai Citra Baik Konser Dicoreng

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com